Manusia diciptakan sebagai makhluk yang tidak sempurna. Selalu memiliki kekurangan yang membuat dirinya tidak sempurna. Kekurangan yang membuatnya menjadi “sempurna”. Tanpa kekurangan itu, manusia akan menjadi makhluk sempurna.
Kekurangan
dan kelebihan ibarat dua sisi mata uang yang selalu berpasangan satu
sama lain. Selalu terikat satu sama lain dan tidak terpisahkan.
Kekurangan dan kelebihan adalah anugerah buat diri manusia. Dengan
adanya mereka, kita menyadari bahwa kita membutuhkan orang lain agar
menjadi sempurna. Dengan sebab itulah manusia diciptakan untuk saling
mengisi dan saling melengkapi.
Sebagai
manusia, terkadang kita merasa iri dengan apa yang dimiliki orang lain.
“Kok dia ganteng sih, dan gue jelek?” atau “Kok dia hidungnya mancung
sih, dan punya gue pesek?”. Itulah pertanyaan normal manusia.
Merasa iri dengan apa yang dimiliki orang lain dan ingin dirinya seperti
orang lain. Menjadi sama seperti orang lain akan membuat dirinya bahagia. Tapi,apakah benar bahagia?
Tuhan
telah menciptakan kita dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kalaupun ada
orang lain yang dilahirkan dalam keadaan cacat, itu bukanlah berarti
Tuhan tidak adil. Tuhan telah memberikan karunia yang lebih kepada
dirinya di bagian yang lain, yang kadang tidak kita sadari.
Orang
yang dilahirkan dengan kebutaan bukan berarti dia cacat. Justru Tuhan
telah memberikannya karunia lebih, berupa pendengaran yang lebih tajam
atau modalitas kinestetik yang lebih dominan. Inilah “keadilan Tuhan”
yang sering kita tidak sadari. Bahwa setiap kita telah diciptakan dengan
porsinya masing-masing.
Kenapa mesti minder?
Kita
tidak perlu minder ataupun malu dengan keadaan kita. Di balik
kekurangan, pasti ada kelebihan. Contohnya, para pemain bola yang cebol. Kalau
mereka merasa minder dengan kekurangannya, itu adalah hal yang wajar.
Tapi mereka tidak terlarut dengan kekurangan itu. Justru mereka melihat
kelebihan yang ada di diri mereka.
Tahukah
kamu berapa tinggi Lionel Messi? Ia cukup pendek untuk ukuran pesepak
bola. Tingginya hanya 1,69 meter. Tapi jangan tanya prestasinya. Ia
telah memenangi penghargaan pemain terbaik dunia. Itu hanya salah satu
penghargaan dari sekian banyak penghargaan yang ia dapatkan.
Apa
kelebihan messi di balik kekurangannya itu? Kecepatan, kelincahan,
teknik tinggi. Pemain-pemain yang pendek seperti dirinya beruntung
karena dikaruniai kelincahan. Dengan kelincahannya, ia bisa melewati
pemain belakang yang rata-rata berpostur tinggi besar. Sebuah kelebihan
yang dimaksimalkannya hingga ia bisa menjadi seorang juara.
Jika
kita berkaca pada Messi, kita bisa mencontoh dirinya. Bisa menengok
sebentar ke dalam diri kita. Apa kekurangan kita, apa kelebihan yang
bisa kita maksimalkan. Pasti ada kelebihan yang tersembunyi di balik
kelemahan kita. Kita hanya perlu menyadari, melatihnya dan
memaksimalkannya. Agar kelebihan kita bisa membuat kita menjadi “juara”,
seperti Lionel Messi.
Tak
perlulah lagi, kita menangisi kekurangan kita. Melihat pada diri orang
lain, betapa beruntungnya mereka dengan apa yang mereka punya. Melihat
orang lain dan ingin menjadi seperti mereka. Kita adalah diri kita
sendiri. Yang tahu kekurangan dan kelebihan diri adalah kita sendiri.
Kitalah yang menentukan. Setiap diri pasti bisa memaksimalkan kelebihan
yang ia miliki.
Selamat malam dan salam semangat